Kali ini kita harus mngetahui kisah Nabi Ibrahim yang termasuk kisah Nabi Uluul Azmi,berikut kisahnya,
Nabi ibrahim merupakan salah satu nabi yang tergolong dari ulul azmi ,yang merupakan bapak bapak para nabi karena keturunan beliau banyak yang menjadi nabi . Nabi Ibrahim a.s termasuk rasul ulul azmi karena ketaatan dan kesabaran serta ketabahan keteguhan iman dalam menyebarkan tauhid. Saat masih bayi Nabi Ibrahim dibesarkan dalam keadaan masyarakat yang penuh dengan kesesatan disebaabkan kekejaman raja namrud yang membunuhi anak laki-laki . ketika menginjak usia dewasa ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala bahkan keluarganya sendiri.
Dia harus menerima siksaan yang sangat keras dan kejam yaitu dibakar dan diusir dari kampung halamannya sendiri . setelah menikah selama hampir 100 tahun bersama dengan siti sarah,beliau juga belu memiliki anak hingga istrinya meminta untuk menikahi budak dari mesir yang berkulit hitam bernama hajar untuk dijadikan istri. Hajar pun dapat melahirkan putra yang diberi nama Ismail.pada saat nabi Ibrahim bahagia atas kehadiran seorang putra yang dinantikan ,Allah memerintahkan Ibrahim a.s untuk meninggalkan anak yang baru lahir dan istrinya dan disayanginya itu ke tanah tandus mekkah . karena kesabaran dan dan ketaatannya ,perintah itupun dikerjakan oleh beliau . setelah nabi Ibrahim meninggalkan anak istrinya di tanah yang tandus ,perintah lebih berat lagi diterima oleh Nabi Ibrahim yaitu menyembelih Ismail yang baru lahir dan menginjak remaja . perintah itupun beliau laksanakan ,meskipun akhirnya yang disembelih adalah domba.selain ujian tersebut ,Ibrahim a.s tetap harus melaksanakan fungsinya sebagai rasul yaitu sebagai penyeru kebenaran kepada manusia.
Nabi Ibrahim bapaknya para nabi harus kita tiru,diantara amalan yang kita tiru seperti ajaran khitan atau sunat itu kita patut ertahankan,karena amalan tersebut bisa mensucikan,menghilangkan najis,serta menghilangkan penyakit dan kita patut khusnudzzan dan yakin bahwa ajarang beliau itu pasti banyak manfaatnya dibanding madharatnya dan kita dikatakan orang yang berpendidikan apabila kita mengamalkannya.
Nabi Ibrahim bapaknya para nabi harus kita tiru,diantara amalan yang kita tiru seperti ajaran khitan atau sunat itu kita patut ertahankan,karena amalan tersebut bisa mensucikan,menghilangkan najis,serta menghilangkan penyakit dan kita patut khusnudzzan dan yakin bahwa ajarang beliau itu pasti banyak manfaatnya dibanding madharatnya dan kita dikatakan orang yang berpendidikan apabila kita mengamalkannya.
