Tata cara untuk bertaubat bagi yang ingin bertaubat baik
bertaubat dari dosa yang besar maupun dari dosa yang kecil,kebaikan yang
dilakukan stelah bertaubat akan menghapus keburukannya pada masa yang
lalu. Rosululloh bersabda “dari abu Dzar ,ia berkata Rosululloh
bersabda: bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada ,dan
iringilah perbuatn jahatmu dengan perbuatan baikmu,maka kebaikan itu
akan menghapus perbuatan jahatmu,dan pergauilah manusia dengan akhlaq
yang baik”. (H.R. at Tirmidzi)
Untuk melakukan taubat yang sempurna ,seorang yang bersalah harus memenuhi lima tahapan: menyadari kesalahan,menyesali kesalahan ,memohon ampun kepada Allah ,berjanji tidak akan mengulanginya,menutupi kessalahan masa lalu dengan amal yang shaleh.
1.Menyadari kesalahan ;karena orang tidak akan mungkin bertaubat kalau dia tidak menyadari kesalahannya atau tidak merasa bersalah. Disinilah perlunya seseorang muslim mempelajari ajaran islam,terutama tentang perintah yang wajib diikutinya dan larangan yang wajib ditinggalkannya,dan disini pulalah pentingnya saling ingat mengingatkan sesama muslim(wa tawashau bi al haq)
2.Menyesali kesalahan ;sekalipun seorang tahu bahwa dia bersalah tetapi dia tidak menyesal telah melakukannya maka oraang tadi belumlah dikatakan bertaubat ,apalagi kalau dia bangga dengan kesalahannya. Dalam hal ini Rosululloh bersabda”menyesal itu adalah taubat)
3.Memohon ampun kepada Allah; dengan keyakinan atau khusnudzzan bahwa Allah swt akan mengampuninya. Semakin banyak dan semakin sering orang itu mengucapkan istighfar kepada Allah swt maka semakin baik. Diatas sudah disebutkan hadist yang menyatakan bahwa sekalipun Rosululloh tidak melakukan kesalahan atau kemaksiatan tetapi beliau tetap banyak beristighfar ,bahkan sampai seratus kali sehari . Rosululloh bersabda;tidak ada dosa yang besar dengan istighfar,dan tiada dosa kecil yang diulang-ulang”.
Untuk melakukan taubat yang sempurna ,seorang yang bersalah harus memenuhi lima tahapan: menyadari kesalahan,menyesali kesalahan ,memohon ampun kepada Allah ,berjanji tidak akan mengulanginya,menutupi kessalahan masa lalu dengan amal yang shaleh.
1.Menyadari kesalahan ;karena orang tidak akan mungkin bertaubat kalau dia tidak menyadari kesalahannya atau tidak merasa bersalah. Disinilah perlunya seseorang muslim mempelajari ajaran islam,terutama tentang perintah yang wajib diikutinya dan larangan yang wajib ditinggalkannya,dan disini pulalah pentingnya saling ingat mengingatkan sesama muslim(wa tawashau bi al haq)
2.Menyesali kesalahan ;sekalipun seorang tahu bahwa dia bersalah tetapi dia tidak menyesal telah melakukannya maka oraang tadi belumlah dikatakan bertaubat ,apalagi kalau dia bangga dengan kesalahannya. Dalam hal ini Rosululloh bersabda”menyesal itu adalah taubat)
3.Memohon ampun kepada Allah; dengan keyakinan atau khusnudzzan bahwa Allah swt akan mengampuninya. Semakin banyak dan semakin sering orang itu mengucapkan istighfar kepada Allah swt maka semakin baik. Diatas sudah disebutkan hadist yang menyatakan bahwa sekalipun Rosululloh tidak melakukan kesalahan atau kemaksiatan tetapi beliau tetap banyak beristighfar ,bahkan sampai seratus kali sehari . Rosululloh bersabda;tidak ada dosa yang besar dengan istighfar,dan tiada dosa kecil yang diulang-ulang”.
4.Berjanji tidak akan mengulanginya ;janji itu harus muncul dari hati nuraninyadengan sejujurnya,tidak hanya dimulut ,sementara didalam hati masih tersimpan niatuntuk mengerjakan dosa itu sewaktu-waktu. Tobat seperti ini di ibaratkan seperti sambal,waktu kepedesan menyatakan kapok akan tetapi esoknya dimakan lagi.betapapun kecilnya dosa itu,tapi kalau dikerjakan berulang-ulangtantu lama-lama akan menjadi gunung dan kuwalitasnya sama dengan dosa besar.
5.Menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh,untuk membuktikan bahwa dia benar-benar bertaubat. Jika seorang hendak bertaubat dengan ini do’anya bermanfaat baginya,maka dia harus membersihkan hatinya. Dia harus menciptakan kondisi adanya rasa takut ,harap haraap cemas,khudu’ dan tunduk dihadapan Allah. Keadaan yang demikian ini akan muncul jika pengenalan terhadap Allah semakin mendalam, apabila pengenalan manusia kepada rabb nya semakin mendalam,maka akan semakin besar pula mendapati keadaan khudu’ dan tunduk di hadapan Allah swt.
Tata cara untuk bertaubat yang seperti ini sesuungguhnya sangat mudah,akan tetapi kenapa kok kita tidak mau melakukan taubat dan malah maksiat kita jalan terus,? apa penyababnya....?